Cerita Batu Malang di Sungai Pengorong - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Monday 2 July 2018

Cerita Batu Malang di Sungai Pengorong


GEMADARUSSALAM_Batu Malang sungai Pengorong bereda di perbatasan dua desa yaitu Desa Rensing Bat dan Desa Rensing Raya Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur. Batu malang yang ada di tengah-tengah sungai tersebut sudah sangat lama, tidak ada yang tau sejak kapan batu tersebut berada di sana.

Batu Malang membujur panjang kurang lebih 8 meter tersebut dulunya sebagai jembatan melewati belahan sungai di sungai pengorong apabila masyarakat yang ingin ke pasar Rensing, jalan itu merupakan jalan alternatif agar lebih cepat untuk sampai di pasar dengan berjalan kaki. Masyarakat yang hendak melewati batu tersebut terlebih dahulu menuruni tempat dari ketinggian sekitar 15 meter untuk menyebrangi sungai dan akan kembali menaiki bukit untuk sampai di tempat datar menuju pasar.
 
Keberadaan batu malang itu banyak membantu masyarakat yang beraktifitas terutama di hari kamis pagi ketika pegelaran pasar besar di desa Rensing, orang-orang dari luar Desa Rensing Bat seperti dari Pepao dan Sukarara juga akan melewati tempat di mana batu malang tersebut berada. Di katakan batu malang karena batu tersebut berada di tengah-tengah sungai dengan membentang dari timur ke barat.
Menurut Informasi dari kalangan orang-orang tua terdahulu, batu tersebut pernah pas berada di tengah-tengah sungai menghalangi aliran air sungai, namun sebab air sungai yang terus mengalir dan pernah sampai begitu besar sehingga batu tersebut bergeser agak ke arah timur selatan dari tempatnya semula.


Kini batu itu masih tetep berada di situ dan akan tenggelam ketika air Bendungan yang berada di hilirnya sedang penuh dan masih juga bisa di gunakan sebagai jembatan oleh warga desa yang hendak ke pasar terutama mereka yang tidak memiliki kendaraan.
Batu malang sungai pengorong banyak meninggalkan cerita, mulai dari di gunakannya sebagai jembatan penyebrangan hingga tempat duduk bagi mereka yang suka memancing di sungai, juga sebagai tempat shalat Dzuhur ataupun Asar bagi mereka yang kebetulan melewati tempat tersebut dan bagi mereka yang memang sengaja menginginkan ketenangan jauh dari hiruk pikuk keramaian.
Di situ juga di tepi-tepi sungai banyak terdapat kolam-kolam kecil (Lengkok dalam bahasa sasak) sebagai tempat mandi dan tempat mengambil air minum. Di selatan baratnya terdapat sebuah gua yang kononnya di huni Raksasa (Manusia purba yang berbadan besar pemakan binatang termasuk manusia) tinggal di dalam gua tersebut. Namun sekarang gua tersebut separuh lubangnya tertutup tanah dan pasir akibat dari melimpahnya air bendungan sungai Kali Ujung dan Raksasa dalam cerita mitos itupun hilang hanya tinggal nama.

1 comment:


  1. Terimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
    http://fauziaherbal.com/obat-herbal-fibrilasi-ventrikular/

    ReplyDelete