Banjar, Adat Gotong Royong Masyarakat Lombok - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Sunday 8 July 2018

Banjar, Adat Gotong Royong Masyarakat Lombok


GEMADARUSSALAM_Banjar merupakan salah satu istilah yang diberikan oleh masyarakat pada salah satu jenis kooperasi sosial yang mereka ciptakan bersama untuk saling membantu sesama ketika salah satu anggota masyarakatnya memerlukan bantuan, terutama dalam hal ini berupa bantuan pendanaan dan bahan kebutuhan untuk dapat melancarkan kegiatan atau acara yang memang sedang dijalani oleh salah satu keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat tersebut.

Masyarakat sering menyebut banjar ini menjadi dua bagian yaitu apa yang mereka sebut sebagai banjar idup dan apa yang mereka namakan banjar mati. Banjar idup (hidup) difungsikan untuk kegiatan orang yang masih hidup seperti untuk begawe pernikahan, nyunatan, atau acara selamatan lainnya. Namun pada unmnya mereka menggunakan banjar ini ketika acara begawe tersebut. Sedangkan banjar mate digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi acara begawe selametan bagi orang yang telah meninggal dunia, dan biasanya gawe ini dinamakan gawe mate.

Pembuatan kelompok banjar oleh masyarakat sifatnya tidak mengikat, karena berdasarkan kemauan saja. Namun biasanya dalam satu kelompok banjar akan beranggotakan hampir sebagian besar penduduk yang ada di satu dusun tersebut. Namun ada juga banjar yang jangkauannya lebih kecil karena dibuat hanya kurang lebih 20-an orang dan kadang-kadang sebatas keluarga, dan jumlah pengeluaran dari banjar ini karena bisa dikatakan banjar keluarga maka pengeluarannya lebih banyak atau bisa juga lebih sedikit, tergantung kebutuhan saat pelaksanaan. 

Pembuatan banjar ini biasanya dimulai ketika ada salah satu keluarga yang anaknya menikah namun untuk beberapa prosesi pernikahannya dari segi biaya tidak mencukupi, maka keluarga dan masyarakat banyak akan diajak bermusawarah untuk penyelesaiaanya, dan biasanya ketika keluarga yang membutuhkan tersebut mengusulkan biasanya banyak diantara masyarakatnya yang akan mengikuti sebagai bagian dari anggota banjar yang dibuat tersebut, karena itu bisa saja satu keluarga memiliki lima atau lebih jenis banjar yang memiliki anggota yang berbeda, tulis Lalu Murdi dalam Laman Webnya, www.murdilalu.wordpress.com.

Penamaan banjar ini biasanya sesuai dengan barang apa yang dikeluarkan dalam kelompok banjar tersebut. Misalnya banjar beras maka oleh anggotanya dinamakan banjar beras juga, dan begitu seterusnya. Dan yang penting juga banjar ini diidentifikasi oleh masyarakat menjadi dua ciri yang walaupun secara konten tidak berbeda yaitu banjar idup dan banjar mate.

No comments:

Post a Comment